Gambaran perilaku merokok pada mahasiswi ditinjau dari Social Cognitive Theory

By on April 27, 2022. Posted in .

Abstrak

Septian Emma Dwi Jatmika, Ifdahlia

Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta

email : septianemma@ikm.uad.ac.id

Latar belakang: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cerita kehidupan
seorang wanita perokok aktif, mulai dari masa kanak-kanak yang belum
mngenal rokok sampai akhirnya menjadi seorang perokok aktif. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang dapat melatar
belakangi seorang wanita menjadi perokok aktif diantarannya adalah faktor
personal, faktor perilaku dan faktor lingkungan. Konsep dalam penelitian ini
menggunakan teori sosial kongnitif.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Teknik pengambilan data yaitu 1) Observasi 2)
Wawancara mendalam 3) Dokumentasi 4) Triangulasi Data. Informan terdiri
dari 1 informan utama dan 2 informan kunci.
Hasil: 1) Faktor personal: saat ini informan berusia 27 tahun, Informan berasal
dari keluarga dengan status sosial ekonomi menengah, namun kedua orang tua
informan telah berpisah sejak informan usia 6 tahun. informan bersal dari adat
Banjar namun besar di lingkungan adat Dayak. Informan mengetahui dampak
dan bahaya merokok, namun sayangnya informan memiliki keyakinan yang kuat
terhadap rokok bahwa rokok dapat mengalihkan rasa kejenuhan dan memberikan
rasa kenyamanan. Dalam hal merokok informan mengetahui dampak dan bahaya
merokok. 2) Faktor perilaku: usia pertama kali merokok 16 tahun, waktu
merokok yang tidak bisa dihindari oleh informan adalah pada saat bangun tidur
dan ketika sedang bermain game. Sebelum mengenakan hijab informan merokok
tidak mengenal tempat, namun sekarang semenjak informan berhijap informan
hanya merokok di kamar atau tempat tertutup. Jumlah rokok yang dikonsumsi
sebanyak satu bungkus dalam sehari. Jenis rokok yang dikonsumsi adalah rokok
jenis menthol 3) Lingkungan sosial: Informan berasal dari keluarga yang
mayoritas perokok. Lingkungan pertemanan informan merupakan perokok baik
dari laiki-laki maupun perempuan. Sejak dari SMA informan memilih untuk
merantau dan tinggal jauh dari kedua orang tua. Informan tidak pernah
melakukan aktivitas merokok di kampus.
Kesimpulan: Perilaku merokok wanita dilatarbelakangi dari ketiga faktor yaitu,
faktor personal, faktor perilaku dan faktor lingkungan.
Kata kunci: Life History, Perokok, Wanita

Translate »