TENTANG ICTOH

Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020-2030. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Oleh karenanya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk peningkatan derajat kesehatan mayarakat harus menjadi prioritas pembangunan nasional.

Akan tetapi Indonesia tengah menghadapi ancaman serius epidemi konsumsi rokok. Riset Kesehatan Dasar 2013 (Riskesdas) menunjukan bahwa prevalensi perokok di Indonesia mencapai 36,5% yang terdiri dari 68,8% laki-laki dan 6,9% perempuan. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga tertinggi di dunia dalam hal epidemi konsumsi rokok.

Upaya pengendalian tembakau harus segera dilakukan agar bonus demografi yang telah ada di depan mata tidak lenyap. Salah satu instrument yang paling efektif dalam menekan prevalensi rokok adalah adalah peningkatan cukai rokok. Studi di berbagai negara telah membuktikan bahwa kebijakan ini dapat mencegah kelompok rentan (orang miskin dan anak-anak) untuk mengkonsumsi rokok. Sayangnya, Indonesia belum sepenuhnya menerapkan kebijakan ini.

Melihat kondisi tersebut Indonesian Tobacco Control Network (ITCN) bekerjasama dengan Kementerian kesehatan RI, dan World Health Organization (WHO) bermaksud mengadakan The 1st Indonesian Conference on Tobacco or Health (ICTOH). Konferensi ini akan mempertemukan seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengendalian tembakau antara lain: pemerintah, akademisi, peneliti, aktivis kesehatan masyarakat, universitas, organisasi profesi, media dan mahasiswa untuk mengkaji berbagai isu pengendalian tembakau secara komprehensif sehingga diakhir acara terdapat persamaan pandangan dari seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pengendalian tembakau: memilih kesehatan atau tembakau.

Translate »