Uswatun Nisa, Rizanna Rosemary, Mawaddah Idris
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah perokok yang cukup besar. Kalangan remaja menyumbang angka yang cukup besar dari jumlah keseluruhan perokok di Indonesia. Banyak faktor penyebab perokok di kalangan remaja, salah satunya pengaruh paparan iklan yang ada di media. Eksistensi iklan rokok di media mainstream sudah ditekan dengan terbitnya PP 109/2012 tentang peraturan pengendalian tembakau. Di sisi lain, para pengiklan mencari media alternatif yang belum memiliki aturan konkrit untuk menyajikan iklannya, yaitu media online. Tahun 2018, pemerintah Indonesia menganjurkan pelarangan iklan rokok secara online, namun tidak sepenuhnya berjalan. Telah banyak studi yang membahas iklan rokok di media online, salah satunya analisis isi tentang iklan rokok di YouTube tahun 2011. Penelitian ini bertujuan melihat perkembangan iklan rokok setelah 10 tahun sejak diberlakukannya PP 109/2012 dan himbauan pelarangan iklan rokok secara online. Penelitian ini juga mengkomparasi antara iklan rokok yang ada di platform YouTube tahun 2010, sebelum PP 109/2012 diberlakukan, dengan iklan rokok ditahun-tahun setelahnya hingga tahun 2020. Kajian ini juga akan melihat pola perubahan penyampaian iklan rokok selama sepuluh tahun terakhir dengan menggunakan pendekatan analisis isi. Hasil penelitian memperlihatkan jumlah iklan rokok di platform Youtube, setelah terbitnya PP No 109/2012 dan himbauan pelarangan iklan rokok masih tergolong banyak. Namun cara penyampaian iklan di periode setalah peraturan tersebut diterbitkan berbeda dengan sebelumnya. Iklan rokok yang muncul di tahun 2010-2011 didominasi dengan konten live musik dan olahraga. Sedangkan iklan rokok pada tahun setelahnya disampaikan dengan segmen yang lebih bervariasi. Dua segmen yang paling banyak tersaji adalah segmen review dan challenge. Selain itu, Iklan rokok di dua periode ini memiliki sejumlah kesamaan. Salah satunya tema dari sebagian besar video menyiratkan gambaran positif merokok. Rokok juga masih diperlihatkan sebagai simbol maskulinitas, simbol kebersamaan dan kekompakan. Merokok juga dipercaya sebagai suatu aktivitas yang menyenangkan, dan menarik untuk dipertontonkan. Studi ini diharapkan memberikan bukti empiris, bahwa iklan rokok semakin banyak dengan berbagai ragam cara dan bentuk, dan mendorong pemerintah untuk lebih fokus melarang iklan rokok di semua media platform.
Kata kunci : iklan rokok, Youtube, analisis isi, komparasi