Mengapa Anak Merokok? Studi pada Siswa SD Kelas Lima di daerah Rural

By on May 17, 2023. Posted in .

Nurjanah Nurjanah1, Yusthin Meriantti Manglapy1, Alfiena Nisa Belladiena2, Firmansyah Kholiq Pradana P.H.1, Chirza Amania1, Agustina Nur Indriati1, Putri Permatasari1

1Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro

2Program Studi Rekam Medis dan Informasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro

Abstrak

Latar belakang: Prevalensi perokok anak (10-18 tahun) meningkat 20% dari 7,2% (2013) menjadi 9,1% (2018). GYTS tahun 2019 melaporkan 39,6% pelajar berusia 13-15 tahun pernah merokok dengan persentase laki-laki sebanyak 67,7% dan perempuan sebanyak 12,8%. Survei kesehatan berbasis sekolah tahun 2015 menemukan siswa laki-laki mulai merokok pertama kali sebelum usia 13 tahun. Di Kabupaten Grobogan, usia mulai merokok <19 tahun sebesar 69,64%, bahkan 12,8% sudah mulai merokok pada usia < 15 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab perilaku merokok pada siswa SD kelas lima di daerah Desa Penadaran Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh siswa kelas 5 sekolah dasar di Desa Penadaran dan responden adalah seluruh populasi dengan kriteria inklusi bersekolah di tiga SD Negeri yang ada di wilayah penelitan dan diizinkan oleh orang tua mengikuti penelitian dengan total 83 siswa. Data dikumpulkan pada bulan Desember 2022 dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh siswa, dipandu oleh peneliti. Analisis data dengan Chi Square(α = 0,05). 

Hasil:  penelitian menunjukan lebih banyak siswa berjenis kelamin perempuan (54,2%), dan berumur 10-12 tahun. Paparan iklan, promosi dan sponsor rokok pada anak tinggi. Responden terpapar iklan rokok melalui televisi (86,7%), internet (56,6%), media sosial (41,0%), baliho (91,6%), spanduk (91,8%), neonbox (73,5%), poster/stiker (94,0%), tempat penjualan (96,4%), dan menghadiri acara yang disponsori rokok 39,8%. Responden yang memiliki niat merokok 37,3% dan pernah merokok sebanyak 37,3%, memiliki teman yang merokok (61,4%), dan keluarga yang merokok (79,5%). Variabel yang berhubungan dengan perilaku merokok adalah literasi media (p-value 0,047) dan perilaku merokok teman (p-value = 0,006). Tidak ada hubungan antara niat, sikap, norma subjektif, efikasi diri, harapan, perilaku merokok keluarga dengan perilaku merokok siswa.

Rekomendasi: Perlu dilakukan upaya pencegahan perilaku merokok dengan peningkatan literasi media dan pemberdayaan kelompok teman sebaya.

Kata Kunci : perilaku merokok, siswa SD, rural 

Translate »