INDIKATOR KEPATUHAN FASILITAS UMUM DI KOTA SURABAYA PADA REGULASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

By on April 26, 2022. Posted in .

Daniel Christanto1, Santi Martini2, Kurnia Dwi Artanti3, Diah Indriani4, Hario Megatsari5, Sri Widati6, Arief Hargono7,Qonita Rachmah8

1Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, daniel.christanto-2021@fkm.unair.ac.id

2Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, santi-m@fkm.unair.ac.id

3Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, kurnia-d-a@fkm.unair.ac.id

4Departemen Biostatistik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, diah-i@fkm.unair.ac.id

5Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, hario.megatsari@fkm.unair.ac.id

6Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, sri-widati@fkm.unair.ac.id

7Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, arief.hargono@fkm.unair.ac.id

8Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, qonita.rachmah@fkm.unair.ac.id

Penulis Korespondensi : daniel.christanto-2021@fkm.unair.ac.id, christantocat@yahoo.com

Latar Belakang

Latar belakang dari riset ini berdasarkan peningkatan prevalensi perokok aktif di Indonesia secara signifikan dan sarana umum seperti hotel, restoran dan kafe menjadi tempat para perokok berkumpul. Mengingat merokok menyebabkan banyak konsekuensi kesehatan. Oleh karena itu sangat penting menerapkan kawasan tanpa rokok (KTR) di tempat umum seperti hotel, restoran dan kafe.

Obyektif

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa kuat indikator yang mempengaruhi kepatuhan fasilitas umum terhadap regulasi kawasan tanpa rokok di Kota Surabaya

Metode

Metode dalam riset ini adalah studi analitik. Pengumpulan data dilakukan di 88 fasilitas umum yang terdiri dari hotel, restoran selama Bulan Juni-Agustus 2021. Analisis data dilakukan dengan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan Aplikasi Analisis of Moment Structures (AMOS) untuk menguji seberapa kuat setiap variabel indikator pemantauan kawasan tanpa rokok dapat mempengaruhi kepatuhan fasilitas umum tersebut. Indikator tersebut meliputi : tahu regulasi KTR, sosialisasi KTR internal, pemasangan tanda dilarang merokok.

Hasil

Hasil dari penelitian ini terdapat 3 variabel indikator yang terkuat membentuk kepatuhan regulasi KTR pada fasilitas umum di Kota Surabaya yaitu pertama “tahu regulasi” dengan nilai estimate CFA 4.681, yang kedua “sosialisasi KTR internal” dengan nilai estimate CFA 2.609, yang ketiga “pemasangan tanda dilarang merokok” dengan nilai estimate CFA 1.000.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat tiga faktor terkuat yang mempengaruhi kepatuhan fasilitas umum terhadap regulasi kawasan tanpa rokok yaitu tahu regulasi, sosialisasi KTR internal dan pemasangan tanda dilarang merokok. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan sosialisasi oleh pemangku kepentingan secara terus menerus agar regulasi KTR dapat ditegakkan secara sempurna 100% KTR.

Kata kunci: kawasan tanpa rokok, fasilitas umum, confirmatory factor analysis

Translate »