CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta
Roosita Meilani Dewi,
Adi Musharianto,
Diyah Hesti Kusumawardani,
Mukhaer Pakkanna
Gusneli Email : rooositamd05@gmail.com / ahmaddahlantobaccocontrol@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data harga transaksi rokok tahun 2021 di wilayah Jabodetabek, memperoleh gambaran harga transaksi pasar rokok di pasaran harga jual eceran (HJE) atau (HTP) ditetapkan dalam regulasi PMK no 198/010/2020, memperoleh gambaran jenis dan golongan rokok popular di pasaran dan penjualan eceran di pasar, mengumpulkan data pita cukai dan peringatan bergambar (PHW) pada bungkus rokok. Jabodetabek dipilih sebagai wilayah pengambilan data dengan asumsi bahwa kota dan kabupaten di wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tinggi dibandingkan kota/kabupaten lainnya. Setiap kabupaten/kota di Jabodetabek diambil dua kecamatan berada di pusat pemerintahan dan terjauh dari pusat pemerintahan kabupaten/kota tersebut. Kerangka kerja survei harga rokok mendasarkan pada metodologi penelitian nonprobalititas sampling dengan data kuantitatif. Titik penjulan ditetapkan ada 6 (enam) yaitu 1. Minimarket 2. Terminal Bus/Stasiun 3. Pasar Tradisional 4. SPBU 5. Kios kecil 6. Kios besar. Data harga transaksi pasar, pita cukai dan PHW, rokok diecer. Hasil survei mendapatkan data 3156 bungkus dengan SKM 71%, SPM 17% dan SKT 12% dari total bungus rokok. Harga transaksi pasar mendasarkan pada aturan PMK menghasilkan 79% bungkus rokok HTP ≥ 85% dari HJE dan selebihnya (21%) bungkus rokok HTP nya < 85% dari HJE. Penjualan eceran per batang ditemukan di lima titik penjualan, hanya minimarket yang tidak menjual rokok eceran(batangan). Temuan lain adalah adanya pita cukai yang menutupi PHW pada bungkus rokok sebesar 91% dari total bungkus rokok, dengan mayoritas dilakukan pada rokok dengan jenis SKM sebesar 75% dari total bungkus rokok yang pita cukainya menutupi PHW.
Kata Kunci : Harga Rokok, Penjualan Batangan, HJE-HTP, Pita Cukai, PHW